Senin, 12 Desember 2011

Aplikasi DDBMS Menggunakan MY SQL atau Basis Data Terdistribusi


Sistem terdistribusi dalam basis data disimpan pada beberapa komputer. Komputer pada sistem terdistribusi berkomunikasi satu sama lain melalui media komunikasi seperti jaringan berkecepatan tinggi atau telpon. Mereka tidak berbagi memori atau disk. Komputer pada sistem terdistribusi bisa berfariasi dalam hal ukuran dan fungsi serta berkisar dari sistem workstation hingga mainframe.
            Komputer pada sistem terdistribusi bisa disebut situs atau node tergantung pada konteknya. Istilah situs digunakan untuk menyatakan distribusi fisik sistem. Sebuah sistem basis data terdistribusi berisi sekumpulan situs dimana tiap-tiap situs dapat berpartisipasi dalam pengeksekusian transaksi-transaksi yang mengakses pada satu atau beberapa situs.
Basis data terdistribusi sering terpisah secara geografis, diatur terpisah dan mempunyai interkoneksi yang lambat. Sistem basis data terdistribusi memiliki transaksi lokal dan global. Transaksi lokal adalah transaksi yang mengakses data hanya dari situs dimana transaksi dilakukan. Kemudian transaksi global adalah transaksi yang mengakses data pada situs yang berbeda dari situs transaksi dilakukan atau pada beberapa situs berbeda.Arsitektur yang dilakukan adalah sistem basis data terdistribusi karena


  • Data bersama, aturan suatu lingkungan dimana pengguna pada satu situs bisa mengakses data pada situs lainnya.
  • Otonomi, masing-masing situs dapat mempertahankan kontrol terhadap data yang disimpan terhadap data.
  • Ketersedian, jika satu situs gagal pada suatu sistem terdistribusi, maka situs lainnya melanjutkan operasi. Apalagi jika datanya disimpan pada beberapa situs, Sebuah transaksi yang memerlukan data tertentu bisa mencarinya pada sembarang situs lain. Oleh karena itu kegagalan satu situs tidak mengakibatkan sistem berhenti.

    kali ini saya akan meriview aplikasi DDBMS dengan menggunakan MY SQL
    Keistimewaan MySQL
    MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
    Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
    Open Source.MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
    'Multiuser'. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
    'Performance tuning'. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
    Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
    Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
    Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses userdengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
    Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
    Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
    Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
    Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
    Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
    Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle

    Contoh Kasus dan implementasi MY sql
    Contoh Basis Data terdistribusi Pada SI Kependudukan

    Misalkan sebuah daerah terdiri atas empat desa masing-masing desa memiliki komputer yang menangani data kependudukan pada desa. Masing-masing computer merupakan sebuah lokasi  kemudian ada satu lokasi yang menangani tentang data kependudukan semua desa. Masing-masing desa menangani skema kependudukan:


    skema – kependudukan = (nomor_ktp, alamat, nama_desa)
    Lokasi yang mempunyai tentang menangani skema-desa:
       Skema – desa = (jumlah_penduduk, nama_desa, kota)

    Contoh untuk menggambarkan perbedaan antara dua tipe kependudukan, lokal dan global pada satu daerah adalah menambah data penduduk pada sebuah desa. Jika penambahan dilakukan di desa maka ini dianggap lokal jika tidak dianggap global. Sebaliknya untuk sebuah kependudukan dimana seseorang akan pindah dari desa A ke desa B. Orang tersebut meminta KTP baru di desa B, karena yang harus diakses terletak pada dua lokasi berbeda.

       Pada sistem basis data terdistribusi yang ideal, lokasi akan berbagi skema global. Semua lokasi akan menjalankan software DBMS terdistribusi yang sama dan masing-masing lokasi akan mengetahui keberadaan lokasi yang lainnya. Jika dibangun dari awal sebuah basis data terdistribusi yang mungkin dapat mencapai tujuan di atas. Namun ,dalam kenyataannya basisdata terdistribusi harus dibuat dengan menggabungkan beberapa sistem basis data yang sudah ada, masing-masing dengan skemanya sendiri dan mungkin menjalankan DBMS berbeda. Sistem semacam ini kadang disebut sistem multi basisdata atau sistem basisdata teridstribusi heterogen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar